WANITA SOLEHAH

PRIBADI WANITA SOLEHAH
Solehah Wanita Sebagai Ibu
 
Kemuliaan Ibu Dalam Islam
       2 rakaat solat wanita yang hamil lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. Wanita yang hamil dapat pahala puasa disiang hari dan pahala ibadat dimalam hari. wanita yang bersalin dapat pahala 70 thn solat dan puasa serta setiap kesakitan pada satu uratnya, Allah bagi satu pahala haji. Sekiranya wanita meninggal dunia dalam masa 40 hari selepas bersalin ia dikira sebagai mati syahid.
 
       Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya akan dapat 1 pahala daripada tiap titik susu yang diberikannya. Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya yang menangis maka Allah beri pahala satu thn pahala solat dan puasa.
Kalau wanita menyusui anaknya hingga cukup tempoh 2. 5 thn maka malaikat dilangit khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.
 
       Seorang ibu yang menghabiskan masa mlmnya dengan tidur yang tidak selesa karena menjaga anaknya yang sakit mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan di ampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah beri 12 tahun pahala ibadat.
 
Kelebihan Wanita
       Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian. Dan Dia telah menjadikan hambanya itu berpasang-pasangan. Lelaki dan wanita yang saling memerlukan. Sebahagiannya menjadi pembantu kepada sebahagian yang lain. Kemuliaan manusia hanyalah dalam agama sejauh mana mereka dapat mentaati perintah Allah dengan cara Nabi S.A.W. Allah telah mengurniakan kepada wanita dengan berbagai kelebihan.
 
       Syarat untuk wanita masuk syurga begitu mudah. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita yang mengerjakan solat 5 waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya. " (HR Abu Nuaim)
 
       Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita solehah lebih baik dari 1000 lelaki yang tak soleh. Dan seorang wanita yang melayan suaminya selama seminggu maka ditutupkan baginya 7 pintu neraka dan dibuka 8 pintu syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab. "
 
       Siti Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Tidaklah seorang wanita yang haidh kecuali haidhnya merupakan kifarah bagi dosa2nya yang telah lalu. Dan pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi ala kulli hal wa astaghfirullaha min kulli zanbin" maka Allah menetapkan baginya bebas dari neraka, dengan mudah melalui sirat, aman dari siksa bahkan Allah mengangkat ke atasnya derajat 40 orang syuhada apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. "
 
Wanita yang mulia dalam pandangan Allah, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau pandang dia maka dia menggembirakan, bila engkau perintah dia taat, bila engkau tiada dia menjaga hartamu dan menjaga pula kehormatan dirinya. "
       Ada sebuah riwayat bahwa pada zaman Nabi S.A.W. ada seorang lelaki yang akan berangkat untuk berperang dijln Allah. Dia berpesan kepada isterinya, "Wahai isteriku ... janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali.
 
       "Secara kebetulan ayahnya menderita sakit... maka wanita tadi mengutus seorang lelaki menemui Rasulullah S.A.W. Baginda bersabda kepada utusan itu, "Agar dia taati suaminya. " Demikian pula wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali sehingga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumahnya.
 
       Maka ayahnya meninggal dunia tetapi dia tetap tidak melihat mayat ayahnya. Dia tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi yang berbunyi, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan ketaatannya kepada suaminya. Dalam riwayat yang lain mengatakan bahwa Allah turut mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.
 
       Inilah sebenarnya perkara yang menyebabkan wanita diredhai oleh Allah bukannya dalam persamaan hak yang seperti dituntut oleh penjahil agama. Sedangkan dalam peristiwa Israk Mikraj, Nabi telah melihat ke dalam syurga yang mana Allah masuk wanita ke dalam syurga 500 tahun lebih awal dari suami mereka... dan bila melihat ke dalam neraka Nabi dapati 2/3 dari penghuninya adalah wanita. Oleh itu takutilah kita semua akan ALLAH... .
 
Kelebihan Wanita,
       Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan, di ampunkan 2000 kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon ampun baginya dan Allah mengangkat 1000 derajat untuknya. " Maulana Syed Ahmad Khan dalam bayannya menceritakan kelebihan yang dimiliki oleh wanita. Katanya: Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seorang wali Allah.
 
Wanita yang menguli tepung dengan membaca Bismillah akan diberkati Allah rezekinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti membersihkan Baitullah.
Wanita yang solehah lebih baik dari 70 orang lelaki yang soleh. Allah akan berkati rezeki apabila wanita memasak dengan zikir.
Seorang wanita yang menutup auratnya dengan purdah ditingkatkan oleh Allah nur wajahnya 13 kali dari wajah asal.
 
       Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah yang Maha Indah di akhirat nanti tetapi bagi Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang memberati auratnya iaitu yang memakai purdah dengan istiqamah.
 
       Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan rasulnya. Cuma kita kurang mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini manusia Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada manusia...
 
Wanita Solehah Sebagai Anak
       Allah S.W.T telah berfirman yang maksudnya : "Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapa mu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Ya Rabbi, kasihanilah mereka kedua-duanya, sebagaimana mereka berdua telah menyantuni aku waktu kecil. " Al Isra 23-24.
 
       Allah memerintahkan agar manusia berbakti kepada kedua ibu bapa mereka dan mentaati mereka. Bagi wanita ketaatan mereka sebelum mereka berkahwin adalah kepada kedua ibu-bapa mereka dan selepas berkahwin, kepada suami mereka Menyakiti hati kedua mereka adalah merupakan dosa yang amat besar.
 
       Ismail Ibnu Umayyah telah berkata : Seorang lelaki meminta nasihat : "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat. " Rasul menjawab "Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatupun, sekalipun engkau dibakar atau dibelah dua. "
Ia berkata "Wahai Rasulullah, tambahkanlah. " Rasulullah menjawab, "Berbaktilah kepada kedua ibu-bapamu, jangan sekali-kali engkau meninggikan suara di hadapannya. Jika keduanya memerintahkan engkau untuk mengeluarkan hartamu, maka keluarkanlah bagi keduanya. "
 
       Lelaki itu meminta kembali : "Wahai Rasulullah, tambah lagi selain itu. " Rasulullah menjawab, "Jangan engkau meminum khamar (arak), sebab khamar itu adalah kunci segala kejahatan. " Lelaki itu meminta kembali, "Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku selain itu. " Rasulullah S.A.W. menjawab, "Didiklah keluargamu dan berilah mereka nafkah sesuai dengan kemampuanmu, dan janganlah engkau mengangkat tongkat (lisan)mu namun berbuatlah agar mereka takut kepada Allah. " HR Imam Ibnu Majah.
 
Adab anak terhadap kedua ibu-bapanya :
Berbuat baik dan berlemah lembut terhadap mereka.
1. Mentaati perintah kedua mereka selagi tidak bertentangan dengan perintah Allah.
2. Melihat wajah mereka dengan kasih sayang merupakan ibadah.
3. Mendoakan mereka berdua dengan doa yang baik.
4. Menjaga hati mereka berdua dan menggembirakan mereka.
5. Menjalinkan silaturrahim dengan sahabat-sahabat mereka.
6. Menziarahi kubur ibu-bapa jika mereka telah meninggal dunia.
 
Wanita Yang Dimurkai Allah (perkara yang amat dibenci allah pada seorang wanita)
       Kepada wanita yang tidak menutup aurat Allah berfirman, " Hiduplah dengan apa yang kau suka. " Allah melaknati wanita yang sengaja mendedahkan auratnya kepada lelaki yang bukan muhrim.
 
       Perempuan yang memakai kain yang tipis dan jarang untuk menarik perhatian lelaki bukan muhrim atau memakai segala yang mendatangkan keghairahan kepada orang lain maka dia tidak akan mencium bau syurga.
 
Wanita yang jahat lebih buruk dari 1000 orang lelaki yang jahat.
       Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan Rasulnya. Cuma kita kurang mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini manusia Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada manusia...
 
 
Wanita yang dimurkai oleh Allah
       Sebagaimana Allah suka dengan wanita yang yang solehah, Allah juga sangat murka kepada beberapa jenis wanita. Oleh itu sangat perlu bagi kita mengetahui perkara yang boleh menyebabkan kebenciannya supaya kita terhindar dari kemurkaannya.
 
       Kemurkaan Allah pada hari kiamat sangat dahsyat sehinggakan nabi2 pun sangat takut. Bahkan Nabi Ibrahim pun lupa bahwa dia mempunyai anak yang bernama Nabi Ismail karena ketakutan yang amat sangat. Abu Zar R.A meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda: "Seorang wanita yang berkata kepada suaminya, "semoga engkau mendapat kutukan Allah" maka dia dikutuk oleh Allah dari atas langit yang ke-7 dan mengutuk pula segala sesuatu yang dicipta oleh Allah kecuali 2 jenis makhluk iaitu manusia dan jin. "
 
       Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang yang membuat susah kepada suaminya dalam hal belanja atau membebani sesuatu yang suaminya tidak mampu maka Allah tidak akan menerima amalannya yang wajib dan sunnatnya. "
 
       Abdullah bin Umar r. a meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda: "Kalau seandainya apa yang ada dibumi ini merupakan emas dan perak serta dibawa oleh seorang wanita kerumah suaminya. Kemudian pada suatu hari dia terlontar kata2 angkuh, "engkau ini siapa? Semua harta ini milikku dan engkau tidak punya harta apa pun. " Maka hapuslah semua amal kebaikannya walaupun banyak.
 
       Nabi S.A.W. adalah seorang yang sangat kasih pada ummatnya dan terlalu menginginkan keselamatan bagi kita dari azab Allah. Beliau menghadapi segala rupa penderitaan, kesakitan, keletihan dan tekanan. Begitu juga air mata dan darah baginda telah mengalir semata-mata karena kasih-sayangnya terhadap kita. Maka lebih-lebih lagi kita sendirilah yang wajar berusaha untuk menyelamatkan diri kita, keluarga kita dan seluruh ummat baginda. Sebagai penutup ikutilah kisah seterusnya ini sebagai iktibar bagi kita.
 
       Ali r. a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung kerumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, "mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "pada malam aku di Israkan kelangit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan... maka bila teringatkan mereka aku menangis. " Saya bertanya lagi, "wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?"
 
       Beliau bersabda: Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan aspal yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.
 
       Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tgnnya ke arah ubun2 kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular dan kala jengking. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
 
       Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan kaldai yang mendapat berjuta jenis siksaan. Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku... ceritakanlah kepada ku apakah amal perbuatan wanita2 itu. "
 
       Rasulullah S.A.W. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun tentang : Wanita yang digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (di jilbab) dikalangan lelaki.
 
       Wanita yang digantung dengan lidahnya karena dia menyakiti hati suaminya dengan kata Kemudian Nabi S.A.W. bersabda: "Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata2nya kecuali Allah akan membuatnya mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.
Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
 
       Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.
 
       Adapun wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya karena melihat perhisannya.
 
       Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun2nya dan dibelit oleh ular dan kala jengking karena dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.
 
       Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti kaldai karena dia suka mengadu-domba(melaga-lagakan orang) serta berdusta.
Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.
 
       Dan ada diantara isteri nabi-nabi  yang mati dalam keadaan tidak beriman karena mempunyai sifat yang buruk. Walaupun mereka adalah isteri manusia yang terbaik dizaman itu. Diantara sifat buruk mereka : Isteri Nabi Nuh suka mengejek dan mengutuk suaminya.
Isteri nabi Lut suka bertandang ke rumah orang. Semoga Allah beri kita kekuatan untuk mengamalkan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Kalau kita tidak berasa takut atau rasa perlu berubah... maka kita kena khuatir. Takut kita tergolong dalam mereka yang tidak diberi petunjuk oleh Allah. Nauzubillahi min zalik.

keutamaan hijab

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam atas Nabi dan Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik.
Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.
KEUTAMAAN HIJAB
Pertama, Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah.” (QS. Al Ahzab: 33)
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)
Kedua, Hijab itu Iffah (Menjaga diri).
Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa, karena itulah Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini, “karena itu mereka tidak diganggu.” Ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa godaan dan timbulnya minat untuk melakukan kejahatan bagi mereka.
Ketiga, Hijab itu kesucian.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)
Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman:
إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)
Keempat, Hijab adalah pelindung.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Kelima, Hijab itu adalah ketakwaan.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)
Keenam, Hijab menunjukkan keimanan.
Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, “Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.”(QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: “Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).
Ketujuh, Hijab adalah rasa malu.
Rasulullah bersabda:
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الْأُوْلىَ : إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)
Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!
Kedelapan, Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).
Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu!.
HIKMAH DARI FIRMAN ALLAH:
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera.” (QS. An Nuur: 2)
Dalam ayat ini Allah menyebutkan seorang pezina perempuan terlebih dahulu daripada pezina laki-laki, karena dalam perzinaan seorang wanitalah yang menentukan akan terjadi atau tidaknya perzinaan, ketika seorang wanita membuka hijabnya dan membuka dirinya untuk berdua-duaan dengan seorang pria maka wanita ini telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk terjadinya perzinaan! Wallahul musta’an.

Cara Berbicara Wanita Muslimah

  - Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama mulia ini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup tenteram dan teratur. Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita.
Cara Berbicara Wanita Muslimah. Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan  balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun menginginkannya.
Mengikuti cara/adab bicara Rasulullah SAW
Rasulullah saw. suka mengulang kata-kata yang diucapkannya sebanyak tiga kali agar dapat dipahami.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Abu Qutaibah –Muslim bin Qutaibah-. dari `Abdullah bin al Mutsani, dari Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
Jangan terlalu banyak bicara, berceloteh yang tidak bermanfaat.

Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Berbicaralah dengan hati-hati
Berbicaralah dengan hati-hati, jangan sampai lepas kendali. Selalulah berupaya untuk senantiasa mengontrol lidah hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti. Karena, meskipun kita tidak pernah tahu mengenai apa dan seberapa besar balasan yang akan diberikan Allah swt kepada kita, namun kita harus yakin bahwa Allah swt selalu memberikan ganjaran yang setimpal. Tidak ada amalan sekecil apapun yang tidak akan mendapatkan balasan dari Allah swt, sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8, yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Al Zalzalah : 7-8).
Dan hendaknya kita pun senantiasa mengingat akan satu firman Allah swt yang artinya: “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 18)

Berkata yang baik, jika tidak hendaknya diam
Berkata yang baik juga merupakan salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah swt. Maka jika ada seseorang yang mengaku beriman kepada kepada Allah swt namun masih suka mengucapkan kata-kata kotor, dusta, masih gemar bergossip, suka memfitnah, serta perkataan-perkataan berbau maksiat dan kemungkaran yang lain, bisa dikatakan bahwa imannya masih pincang atau cacat.
Sekiranya kita tidak mampu untuk berbicara yang baik, atau kita merasa bibir ini gatal manakala mendengar orang bergossip, maka sebaiknya menjauhlah dari hal-hal tersebut. Jangan turut mendengarkan, yang akan memancing kita untuk turut serta. Rasulullah saw bersabda:“ Siapa yang beriman Kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidak mengucapkan kebathilan
Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah swt yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah swt keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah swt yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah swt mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah).
Tidak berkata keji dan mencela
Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih). Dengan kata lain, hadits di atas mengatakan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-oran yang selalu berbicara dalam kebaikan. Atau dapat juga dikatakan bahwa orang-orang yang suka berkata keji itu bukanlah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman. Untuk itu, jika seseorang mengaku bahwa dirinya telah beriman kepada Allah swt maka tidak ada lagi kata-kata keji yang akan terlontar dari mulutnya.
Menghindari dusta

Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR. Bukhari). Ingatlah, bahwa Rasulullah saw telah memberikan jaminan surga bagi mereka yang senantiasa menghindari dusta. Hal ini tertuang dalam salah satu hadistnya yang artinya: “Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR. Abu Daud).
Menghindari ghibah, menceritakan aib orang lain, dan panggilan yang buruk

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, “Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.” Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu bila apa yang diceritakan itu benar ada padanya ?” Rasulullah saw menjawab, “Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar, berarti engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada).” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad). Dalam hadits yang lain, Rasulullah saw juga berkata, “Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Berbicaralah dengan tenang
Berbicara dengan tenang dan tidak tergesa-gesa merupakan salah satu adab dalam berbicara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tenang, tentunya akan lebih jelas, enak didengar, dan mudah dimengerti daripada kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tergesa-gesa, apalagi tanpa jeda. Aisyah ra berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya.” (Mutta-faq’alaih).
Tidak memotong maupun memonopoli pembicaraan
Menjauhi Debat Kusir
Menjauhi Debat Kusir. ‘Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.’ (HR Ahmad dan Tirmidzi) dan dalam hadist lain disebutkan sabda Nabi SAW: ‘Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.’ (HR Abu Daud).
Menjaga Suara 

Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma‘ruf.” (Al Ahzab: 32) 
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga telah bersabda : “Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaitan menghias-hiasinya (membuat indah dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah)”. (HR. At Tirmidzi, dishahihkan dengan syarat Muslim oleh Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi`i dalam Ash Shahihul Musnad, 2/36).
Sebagai muslimah harus menjaga suara saat berbicara dalam batas kewajaran bukan sengaja dibikin mendesah-desah, mendayu-dayu, merayu, dan semisalnya.

Nasihat Rasulullah SAW Untuk Putrinya Fatimah Az-Zahra (Wanita Muslimah)

Berikut ini beberapa nasihat Rasulullah SAW untuk putrinda kesayangannya; Fatimah az-Zahra dan wanita muslimah lainnya. Dari nasihat tersebut terungkap konsep kebahagiaan rumah tangga. Suatu hari Rasulullah SAW menyempatkan diri berkunjung ke rumah Fatimah az-Zahra. Setiba dirumah putri kesayangannya itu, Rasulullah SAW berucap salam kemudian masuk. Ketika itu didapatinya Fatimah tengah menangis sambil menggiling syair (sejenis gandum) dengan penggilingan tangan dari batu. Seketika itu Rasulullah SAW bertanya,
”Duhai Fatimah,apa gerangan yang membuat engkau menangis?.Semoga Allah tidak menyebabkan air matamu berderai.”
Jawab Fatimah,
”Wahai Rasulullah…penggilingan dan urusan rumah tangga inilah yang menyebabkan ananda menangis.”
Lalu duduklah Rasulullah SAW disisi Fatimah. Kemudian Fatimah melanjutkan,
”Duhai Ayahanda,sudikah kiranya Ayah minta kepada Ali; suamiku; mencarikan seorang jariah (hamba perempuan) untuk membantu ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan rumah?”.
Maka bangkitlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya,beliau mengambil sejumput gandum lalu diletakkannya dipenggilingan tangan seraya membaca Basmalah. Ajaib..!!,dengan ijin Allah penggilinan tersebut berputar sendiri. Sementara penggilingan itu berputar,Rasulullah SAW bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa,sehingga habislah bulir-bulir gandum itu tergiling.
”Berhentilah berputar atas izin Allah SWT,”
maka penggilingan itupun berhenti berputar. Lalu dengan izin Allah,penggilingan itu berkata-kata dalam bahasa manusia.


“Ya Rasulullah SAW..,demi Allah yang telah menjadikan Tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Kalaulah Tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga barat pun niscaya hamba akan gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT,
‘Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya (dari) manusia dan batu. Penjaganya para malaikat yang kasar lagi keras,yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan’.
Maka hamba takut ya Rasulullah…kelak hamba menjadi batu dalam neraka.”
Dan bersabdalah Rasulullah SAW,
”Bergembiralah,karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah az-Zahra didalam surga”.
Maka bergembiralah penggilingan batu itu,kemudian diamlah ia.

Nasihat Rasulullah Untuk Para Wanita

 Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah,

”Jika Allah SWT menghendaki, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh-Nya beberapa kesalahanmu, dan diangkat-Nya beberapa derajat untukmu. Wanita yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah SWT menuliskan setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat”.
Lalu Rasulullah meneruskan nasihatnya,
“Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika menggiling gandum untuk suaminya, Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit.
- Wanita yang meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya serta mencuci pakaian mereka, Allah mencatat pahala seperti orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang.
- Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar dihari kiamat”.
Rasulullah SAW masih meneruskan,
“Wahai Fatimah,yang lebih utama dari semua itu adalah keridaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak rida,aku tidaklah mendoakan kamu. Tidaklah engkau ketahui,rida suami adalah rida Allah SWT, dan kemarahan suami adalah kemarahan Allah SWT?”.
“- Apabila seorang wanita mengandung janin, beristighfarlah para malaikat, dan Allah mencatat tiap hari seribu kebaikan dan menghapus seribu kejahatan.
- Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan, Allah mencatat pahala seperti orang-orang yg berjihad.
- Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya.
- Apabila ia meninggal, tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun. Kelak akan didapati kuburnya sebagai taman dari taman-taman surga, dan Allah mengaruniakan pahala seribu haji dan seribu umroh. Dan beristighfarlah seribu malaikat sampai hari kiamat “.
“Wahai Fatimah, wanita yg melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar, Allah SWT menghapuskan dosa-dosanya. Dan Allah SWT akan mengenakannya seperangkat pakaian hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat”.
“Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah para malaikat untuknya, ”Teruskanlah amalmu,maka Allah SWT telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan yang akan datang.”
“Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah SWT memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Allah SWT meringankan sakaratul mautnya, dan kuburnya akan menjadi taman-taman disurga. Allah SWT akan menyelamatkan wanita itu dari api neraka, selamat dari titian sirathalmustakim”.

 Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah,

”Jika Allah SWT menghendaki, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh-Nya beberapa kesalahanmu, dan diangkat-Nya beberapa derajat untukmu. Wanita yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah SWT menuliskan setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat”.
Lalu Rasulullah meneruskan nasihatnya,
“Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika menggiling gandum untuk suaminya, Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit.
- Wanita yang meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya serta mencuci pakaian mereka, Allah mencatat pahala seperti orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang.
- Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar dihari kiamat”.
Rasulullah SAW masih meneruskan,
“Wahai Fatimah,yang lebih utama dari semua itu adalah keridaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak rida,aku tidaklah mendoakan kamu. Tidaklah engkau ketahui,rida suami adalah rida Allah SWT, dan kemarahan suami adalah kemarahan Allah SWT?”.
“- Apabila seorang wanita mengandung janin, beristighfarlah para malaikat, dan Allah mencatat tiap hari seribu kebaikan dan menghapus seribu kejahatan.
- Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan, Allah mencatat pahala seperti orang-orang yg berjihad.
- Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya.
- Apabila ia meninggal, tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun. Kelak akan didapati kuburnya sebagai taman dari taman-taman surga, dan Allah mengaruniakan pahala seribu haji dan seribu umroh. Dan beristighfarlah seribu malaikat sampai hari kiamat “.
“Wahai Fatimah, wanita yg melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar, Allah SWT menghapuskan dosa-dosanya. Dan Allah SWT akan mengenakannya seperangkat pakaian hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat”.
“Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah para malaikat untuknya, ”Teruskanlah amalmu,maka Allah SWT telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan yang akan datang.”
“Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah SWT memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Allah SWT meringankan sakaratul mautnya, dan kuburnya akan menjadi taman-taman disurga. Allah SWT akan menyelamatkan wanita itu dari api neraka, selamat dari titian sirathalmustakim”.

N A S E H A T W A N I T A M U S L I M A H

KUMPULAN ARTIKEL "NASEHAT WANITA MUSLIMAH"




**********************************************************************************

JANGAN MENYINGKAT SALAM DALAM PENULISAN
==============================






بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




Ucapkanlah salam dengan benar , karna salam itu DOA .
Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”.


Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama,dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam diantara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]


Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti :
“Asw”atau “Aslm“. Ada yang sedikit lebih panjang seperti“Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb. Namun yang sering adalah singkatan “Ass“. Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya. Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris. itu adalah sebagai berikut;



“Ass” berarti:


- kb.(animal) yang artinya keledai.

- Orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu).

- Vlug(pantat).





Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass“, secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.



Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu’alaikum menjadi “Ass” (pantat).


Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan.Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.



Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa.



Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.



kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor. Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass”(pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”



Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim.



Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkanukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah.Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya.



“Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah.



Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani) Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.”


Allah SWT berfirman didalamAl-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86.

Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.


Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).


Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah.


Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani) Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,


“Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.”


Allah SWT berfirman didalamAl-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86.

Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.


Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datangdan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda,


“Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujarbeliau.Tak lamakemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikumWarahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahalakebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan,“Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda,“Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari AbiHurairah].



Nah dari tiga singkatan itu silahkan Anda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.


Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu’alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu’alaikum.


Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan “Assaamu‘alaika ya Muhammad” (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).


Dan kata Asaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu‘alaikum“. Maka nabi berkata,

“Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalianpula).” [HR. Bukhari]



Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini.Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andai kata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agakcapek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.


http://arraniri.blogspot.com/2009/04/makna-salam-ass-menurut-islam.html




SEMOGA ARTIKEL INI BERMANFAAT , DAN BISA KITA AMALKAN



************************************************************************************************************


RENUNGAN BUAT CALON SUAMI ISTRI & SUAMI ISTRI SHOLEHA











بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


UNTUK CALON SUAMI YANG SHOLEHA :
-----------------------------------------------

Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu. Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.

Jika ini kaulakukan, istanamu tidak akan lanngeng.

Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban,

karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau.

Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar.

Menjahit bajunya yang robek ...........

Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu. Jangan engkau terlalu menuruti isterimu. Jika itu engkau lakukan, akan celaka.

Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, tidak akan dapat melihat benar dan salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri.

Tegaslah terhadap isterimu!! Dengan cintamu ajaklah ia taat kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya.

Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.

Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu. Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim.

Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya.

Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah.

Isterimu adalah tanggung jawabmu... Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah.

Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya.

Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya.

Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya. Biarkan ia menjadi Hajar, Maryam atau bahkan Khodijah.

Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.



UNTUK CALON ISTRI YANG SHOLEHA :
---------------------------------------------

Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu.

Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu.

Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka bagimu.

Jangan engkau paksa suamimu menurutimu.

Jangan engkau paksa suamimu untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya.

Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.

Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.

Siapka dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta mejalankan misi dakwahnya.

Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik suamimu dengan tangismu.

Jika itu kau salah gunakan, kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka.




UNTUK PARA BAPAK :
--------------------------

Jika kau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijaksana layaknya Lukamnul Hakim.

Jadilah Bapak yang tegas seperti Ibrahim.

Jadilah Bapak yang dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anak, dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah.

Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadikan ia setaat Ismail.

Jangan jadikan ia sebagai anak yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah...

Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.



UNTUK PARA IBU :
----------------------


Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu. 

Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah. Jangankan biarkan mereka larut dalam kemanjaan dan malas-malasan. 

Siapkan mereka menjadi anak yang shalih.
Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan risalah Islam.

Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap atau tidak, pada waktu yang telah ditentukan dia akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain. Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.



*** MANUSIA AKHIR JAMAN ***


UNTUK SUAMI RENUNGKANLAH :
----------------------------------------

Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah ...

Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama.

Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya.

Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya.

Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.

Isteri adalah murid, kamu mursyidnya.

Isteri bagaikan anak kecil, dan kamu tempat bermanja dan berkeluh kesah ia.

Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.

Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya ...

Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT.

Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa.

Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali Karramallahuwajhah.

Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami soleh. Aamiin .........



UNTUK ISTRI RENUNGKANLAH :
--------------------------------------

Pernikahan menyingkap tabir rahasia.

Suami yang menikahimu tidak semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub.

Apalagi setampan Yusuf..

Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh ...

Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama..

Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya.

Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya..

Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya.

Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya.

Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya.

Seandainya suami bengis lagi lancang, maka berhati-hatilah meluruskannya ...

Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT.

Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa.

Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara.

Cuma wahnita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah. Aamiin .........


"Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka, Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman Bagi Umat" (Doa Rasulullah Saat Pernikahan Putrinya Fatimah Dengan Ali Bin Abi Thalib)